Senin, 24 November 2014

8 Alasan Jadi Guru itu Menyenangk an



Dalam hidup, semua orang melalui proses belajar dan mengajar. Di pekerjaan apapun, tanpa disadari Anda akan mengajari anak buah atau rekan kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Meski demikian, kenyataannya, tidak semua orang punya keinginan yang kuat untuk menjadikan guru sebagai profesi dalam hidup mereka.
Hal ini tentunya disebabkan oleh banyak faktor, antara lain gaji yang rendah, pekerjaan yang banyak, dan tekanan agar muridnya bisa mendapat nilai bagus dalam ujian.
Padahal sebenarnya, menjadi guru adalah sebuah pekerjaan yang sangat mulia. Di sisi lain, menjadi guru sebenarnya juga bisa menjadi pekerjaan yang paling 'memuaskan' hati. Dilansir dari Divine Caroline, berikut 10 alasan mengapa guru adalah profesi yang paling menyenangkan.
Membangkitkan semangat belajar
Ketika mengajari seseorang tentang sesuatu, mau tak mau Anda juga akan ikut belajar. Anda tak mungkin mengajari orang lain, jika tak menguasai bidang tersebut. Dengan demikian, dengan mengajar, semangat belajar dalam diri juga akan semakin bertambah. Nilai plusnya, Anda juga bertambah pandai.

Berpengaruh dalam kehidupan generasi mendatang
Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Generasi muda membutuhkan sosok orang yang bisa dijadikan panutan dalam hidup mereka. Selain orang tua, guru adalah orang yang terdekat dengan mereka di sekolah. Selain ilmu tinggi, murid-murid akan mencontoh perilaku baik dan bijak yang dimiliki para guru. Sebagai guru, secara tak langsung Anda juga berpengaruh dalam perilaku dan hidup mereka di masa depan.
Pekerjaan yang tak monoton
Dibanding dengan pegawai kantoran, guru memiliki pekerjaan yang lebih dinamis dan beragam. Setiap hari Anda akan terlibat dengan aktivitas yang berbeda-beda, termasuk dari ucapan lucu para murid, tingkah polah yang menggemaskan, sampai topik pelajaran yang berbeda.

'Bos' di kelas sendiri
Ketika pelajaran dimulai dan pintu kelas sudah ditutup, Anda adalah bos di ruang kelas Anda sendiri. Gurulah yang akan memutuskan apa yang akan terjadi hari itu, dari pelajaran yang akan dimulai, siapa yang akan maju mengerjakan soal di papan, sampai ujian dadakan. Tidak banyak pekerjaan yang memungkinkan Anda untuk bisa memberikan kebebasan seperti itu.
Lebih banyak waktu untuk keluarga
Kehidupan pekerjaan seharusnya bisa seimbang dengan kehidupan keluarga. Seorang pegawai kantoran biasanya mengalami kesulitan untuk punya waktu luang di hari kerja. Sedangkan guru, memiliki jam kerja yang lebih singkat, sesuai dengan jam anak bersekolah.
Waktu libur lebih lama
Seorang guru memiliki waktu libur yang lebih lama. Biasanya waktu libur mereka mengikuti jadwal libur murid-muridnya, misalnya di waktu libur Lebaran, dan libur semester.
Menyalurkan rasa cinta pada anak-anak
Ada banyak orang yang memiliki rasa sayang dan perhatian lebih besar pada anak-anak. Dengan menjadi guru, Anda bisa menyalurkan perasaan sayang ini dengan cara mengajari mereka untuk jadi orang yang lebih baik dalam perkembangan, kehidupan, dan kepandaian.
Hiburan saat suasana hati tak baik
Ada-ada saja tingkah atau perkataan dari murid-murid (khususnya murid TK dan SD) yang bisa memancing gelak tawa Anda. Anak-anak akan mengatakan banyak hal yang lucu dan polos. Mereka pun tak segan untuk mengungkapkan kata yang menyentuh perasaan, misalnya, perasaan sayang kepada guru. Demikian dikutip dari cnn Indonesia.com. (musniati)

Putra Putri Indonesia Jawara di Olimpiade Robot Dunia di Rusia

Jakarta - Bertambah lagi putra-putri negeri yang menyabet prestasi di negeri orang. Kali ini diraih Michael Sutanto (12) dan Natasha Emanuelle (13) menjadi jawara dalam 11th World Robot Olympiad Russia 2014 dalam kategori Elementary.
Dua Anak Baru Gede (ABG) dari Indonesia itu mengusung karya "Robot Roket Launcher". Michael dan Natasha layak jadi juara setelah juri menilai dari segi kreatifitas, timing dan perfect score.
"Michael dan Natasha berhasil mengalahkan tim tangguh lainnya, yakni dari Jepang, Korea, AS, Rusia, Thailand, Malaysia, dan negara-negara lainnya," demikian seperti rilis dari KBRI Moskow yang diterima, Senin (24/11/2014).
Orang tua yang turut mendampingi Michael dan Natasha juga sangat senang dan lega atas prestasi anaknya dan siap berkompetisi lagi tahun depan, yang nanti akan diadakan di Doha, Qatar. Padahal, orang tua sempat khawatir dengan keadaan Michael karena sejak kemarin diserang mimisan dan sakit perut.
"Keberhasilan Michael dan Natasha sangat membanggakan karena setelah menempuh perjalanan yang panjang dapat membawa medali emas untuk dihadiahkan kepada bumi pertiwi," ujar Junaedi, pimpinan rombongan Tim Mikrobot Indonesia.
Indonesia dalam kompetisi ini ikut dalam 5 kategori yang dipertandingkan dalam 11th World Robot Olympiad 2014, antara lain: a) Elementary (Rocket), b) Junior High (Sputnik), c) High School (Space Station), d) Open Category, dan e) Football (Robot Soccer). Peserta Indonesia sebanyak 14 orang yang datang untuk bertanding dalam 11th World Robot Olympiad Russia 2014. Indonesia diwakili oleh Tim Mikrobot Indonesia selaku national partner untuk World Robot Olympiad di Indonesia.
Sementara untuk kategori lainnya, yaitu kategori Junior High, High School, Open Category, dan Football, menjadi suatu capaian prestasi karena Indonesia berhasil masuk ke dalam Final Round, 16 besar dalam 11th World Robot Olympiad Russia 2014.
Olimpiade robot ini digelar pada 21-23 November di Kota Sochi, Rusia dan pengumuman pemenang berlangsung pada Minggu (23/11/2014) malam kemarin. Olimpiade Robot Dunia 2014 ini diikuti 58 negara dan sekitar lebih dari 3000 peserta, demikian dikutip dari detikcom. (musniati)